Home » Tak Berkategori » Mahasiswa S2 HKI Moderatori International Book Review

Mahasiswa S2 HKI Moderatori International Book Review


Mahasiswa Magister Hukum Keluarga Islam, Muhammad ALvin Saputra menjadi moderator dalam kegiatan International Book Review “Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik: Mengaji Hadis Pernikahan dan Pengasuhan dengan Metode Mubadalah” yang dilaksanakan secara Hybrid melalui aplikasi Zoom dan Ruang Sidang Lantai 2 Pascasarjana UIN RIL, Kamis (25/7/2024).

Bedah buku tresebut langsung dipaparkan oleh penulisnya, Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir yang juga merupakan dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Hadir sebagai pembahas yaitu Dr. Saifuddin Amin dari Muhammadiyah Islamic College, Dr. Sri Yunarti, M.Ag dari UIN Mahmud Yunus Batusangkar, dan Dr. Mohamad Sar’an dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Alvin menyatakan saat setelah memoderatori kegiatan tersebut bahwa menjadi seorang moderator adalah sebuah tanggung jawab besar yang memerlukan persiapan matang dan ketenangan pikiran. Ketika dirinya ditunjuk sebagai moderator oleh bapak Dr. Abdul Qodir Zaelani untuk acara yang membahas topik penting seperti “Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik”, perasaan dan pikirannya. Ada rasa bangga, namun juga tanggung jawab besar yang harus dipikul untuk memastikan diskusi berjalan lancar dan produktif.

“Persiapan dimulai jauh sebelum hari H pelaksanaan. Saya membaca berbagai literatur dan artikel terkait topik diskusi. Memahami berbagai perspektif dan isu yang akan dibahas menjadi prioritas utama. Selain itu, saya melakukan riset mendalam tentang profil para narasumber. Mengenal latar belakang, pengalaman, dan keahlian mereka membantu saya menyusun pertanyaan yang relevan dan memandu diskusi dengan tepat”, ujar Alvin.

Selanjutnya, ungkap Alvin, dirinya menyusun skrip pembukaan yang dibantu oleh bapak Dr. Abdul Qodir Zaelani dan menyusun penutupan agar diskusi hidup dan dan menarik.

“Sebuah pembukaan yang menarik dengan memaparkan fakta-fakta dilapangan untuk menggugah semangat audiens dan narasumber, jika tidak ada beliau mungkin pembukaan tidak akan semenarik yang telah terjadi,” ungkap Alvin.

Ia juga menyiapkan berbagai skenario untuk memastikan siap menghadapi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi selama diskusi, seperti waktu yang tidak mencukupi, pertanyaan yang sensitif, atau dinamika audiens yang tidak terduga.

Pada hari acara, sambungnya, perasaan gugup dan antusias berpadu. Memakai pakaian terbaik, dan tiba di lokasi lebih awal untuk memastikan semua persiapan teknis berjalan lancar.

“Ketika waktu semakin mendekati, saya menarik napas dalam-dalam, berdoa kepada Allah agar diberikan kelancaran dan kemudahan. Saya merasakan detak jantung yang berdebar kencang saat saya berjalan menuju panggung. Namun, saat saya mulai berbicara, semua perasaan gugup mulai menghilang, digantikan oleh fokus dan semangat untuk memandu diskusi sebaik mungkin, itu semua tidak akan bisa saya atasi tanpa dukungan dari bapak Dr. Abdul Qodir Zaelani,” pungkas Alvin.